

Berikut hal-hal yang harus diperhatikan:
-
Niat
Niat adalah kunci utama dalam melakukan berbagai sesuatu, salah satunya dalam hal berbisnis. Jangan sampai niat kita salah. Misalnya berbisnis untuk mencari jodoh atau ingin meniru orang lain yang sukses. Lantas, bagaimana niat yang tepat?
Niat saya pertama dulu adalah mendapatkan uang sebanyak-banyaknya, ternyata itu juga salah. Akhirnya saya berniat untuk bisa membantu orang lain dan bisa bermanfaat bagi orang lain dengan membuka lowongan kerja. Tentu saja memperbaiki ekonomi juga salah satu niatnya, tapi bukan dengan menhalalkan segala cara. Mencari uang banyak, tapi jalannya salah, akhirnya juga tak berkah.
-
Tentukan bisnis
Tentukan bisnis sesuai bakat dan minat supaya bisnis berjalan dengan lancar. Bisnis yang sesuai dengan bakat dan minat kita akan berjalan dengan mulus karena sudah sesuai dengan kemapuan dan sanggup mengatasinya. Tidak sedikit juga orang berbisnis tidak mengikuti bakat minatnya, hanya ikut-ikutan orang lain yang dilihatnya. Hasilnya tidak berjalan lama dengan alasan merasa tidak sanggup meneruskan.
Dulu, saya sempat mau menutup penerbitan juga, apalagi saat pemasukan sepi dan hanya mendapatkan keuntungan yang sedikit. Namun, saya berpikir lagi. Ternyata menjalankan bisnis penerbitan ini karena saya suka membaca dan menulis. Di sinilah saya seolah mendapatkan tambahan nyawa. Bermain, tapi dibayar. Menjalankan hobi, tapi mendapatkan uang. Bukan sekadar hobi yang ecek-ecek dan tidak menghasilkan.
-
Mental
Menjadi seorang pebisnis, mental harus benar-benar disiapkan sejak awal dan kebal. Ketika mulai terjun untuk berbisnis tentunya akan dihadapkan dengan bebagai halangan dan rintangan, seperti hujatan netizen. Bahkan ada yang dengki dengan usaha yang kita mulai sampai-sampai bisa melakukan hal yang tidak diinginkan.
Jangan sampai hujatan bisa membuat bisnismu rapuh dan menyerah, ingatlah kata-kata bahwa kegagalan adalah awal menuju kesuksesan. Bangkit lagi ketika bisnismu menurun karena tidak mungkin usaha akan berjalan dengan mulus. Jadikan suatu kegagalan untuk menambah pengalaman.
Baca juga: Pentingnya Pendidikan
Saya dulu juga pernah mendapatkan serangan netizen, sangat sering. Banyak yang berkata bahwa indie itu penerbit ecek-ecek yang penulisnya harus membayar, padahal penulis itu seharusnya dibayar. Padahal di zaman ini, penulis indie malah mempunyai keuntungan lebih banyak daripada mereka mengirimkan ke penerbit mayor. Apalagi waktunya pun bisa lebih singkat, tak perlu menunggu berbulan-bulan.
-
Atur waktu dengan jelas
Waktu juga menjadi hal yang sangat penting. Kita harus memiliki waktu cukup banyak jika ingin fokus pada bisnismu. Apalagi bisnis yang masih seusia jagung, harus memiliki jadwal waktu agar tidak menjadi masalah yang krusial. Menjadwalkan waktu juga bermanfaat karena secara tidak langsung kita menjadi seseorang yang disiplin waktu. Ingat, kan? Waktu adalah uang. Jangan buang-buang waktu dengan hal yang tidak penting.
Jika kamu adalah orang yang sudah berkeluarga atau masih menjadi mahasiswa, maka harus mengatur waktu untuk keduanya. Jangan sampai bisnismu memakan waktu bersama keluarga atau mengalahkan tugas kuliah, sehingga meninggalkan salah satu.
Saya dulu selalu bangun lebih pagi untuk mengerjalan editing naskah lewat ponsel sebelum akhirnya menemani anak bermain karena tidak punya baby sitter dan suami kerja di luar kota. Saat malam tiba, saya pergi ke warnet untuk merapikan naskah dan melayoutnya menjadi sebuah buku. Tentu menunggu jam tidur si kecil.
-
Memilih Karyawan yang Tepat
Dalam suatu bisnis, tentunya kita perlu karyawan untuk membantu setiap usaha. Jika dikerjakan sendirian, maka akan banyak waktu yang tersita. Belum lagi jika orderan mulai banyak, maka tidak akan sempat melakukan promosi maupun membalas customer. Pas anak sakit, jelas bisnis akan berhenti karena tidak ada yang menjalankan bisnis tersebut.
Namun, harus diingat bahwa memilih karyawan pun tidak bisa sembarangan. Jangan sampai punya karyawan yang menusuk bos dari belakang atau lebih suka berleha-leha dan tidak menjalankan tugas dengan baik. Ada juga karyawan yang suka mengambil pelanggan dari si bos untuk transfer ke rekeningnya pribadi atau malah membuka usaha yang sama untuk menjadi saingan.
-
Atur keuangan
Anda perlu mengatur sistem keuangan seperti modal usaha, laba usaha, dan slip gaji karyawan. Sebagai seorang pebisnis, bentuk tanggung jawab adalah kunci utama, selain sebagai contoh pada karyawan, pebisnis harus terlihat berwibawa. Dalam hal ini keuangan mengenai slip gaji wajib diberikan karena mereka juga bisa disebut pendukung jalannya usaha Anda. Modal awal usaha juga harus transparan, jangan sampai tercampur dengan keuangan lainnya sehingga membuat ruwet sistem keuangan Anda.
Banyak pebisnis pemula yang menyampur uang pribadi dengan keuangan bisnis. Hal ini pun sudah pernah saya lakukan. Sampai-sampai belanja tidak terkontrol yang akhirnya menghabiskan uang perusahaan. Apalagi jika berpikir bahwa dulu bekerja tidak menggunakan modal.
Padahal seharusnya uang perusahaan dan uang pribadi memang harus dipisahkan agar kita tidak sampai menggunakan uang perusahaan untuk keperluan pribadi. Jadi, keuangan memang benar-benar bisa tertata. Tahu berapa keuntungan dan kerugian yang diperoleh.
-
Berdoa
Jika semua telah dilakukan, jangan lupa untuk selalu berdoa kepada Allah, meminta yang terbaik untuk usaha kita. Apa pun yang kita lakukan, tak akan bisa berjalan dengan lancar tanpa campur tangan Allah di dalamnya. Semua yang ada di dunia ini milik Allah, kita juga harus memasukkan Allah di dalamnya. Jangan lupa meminta doa dari pasangan (jika sudah menikah) dan orang tua karena doa mereka sangat penting untuk bisnis kita.
Baca juga: Toyota Fortuner, Mobil Gagah Pilihan Keluarga Muda
