Anisa AE – Tentang hujan. Hujan yang turun tipis-tipis di balik jendela termasuk salah satu bagian favorit bagi orang-orang yang suka menikmati hujan. Bagi penikmat hujan, hujan yang turun merupakan sebuah kebahagiaan kecil yang Tuhan turunkan untuk manusia. Meski ada beberapa orang yang mengaku membenci hujan, tapi masih banyak pula orang di luar sana yang menyukai hujan. Bahkan merindukan hujan turun setiap waktu.
Di bawah ini ada beberapa alasan kenapa orang menyukai hujan. Simak, yuk!
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
1. Meneduhkan
Saya ngga mau bilang hujan yang melanda Jakarta dan kota-kota lain yang berakibat banjir, ya? Lagipula kalau banjir, yang salah kan bukan hujannya, tapi sistem peresapan air dan pengelolaan sampah yag ngga beres, toh. Oke, balik ke point. Hujan itu bisa mendatangkan keteduhan. Di tengah kegersangan hati, kadangkala kedatangan hujan memang pantas dirindukan. Bayangkan saja kalau otak kita panas, tapi cuaca ikutan panas. Duh, bisa dijamin kepala ini pasti bakal mendidih.
2. Lagu alam
Suara rintik yang tak beraturan, mencipta harmonika tersendiri. Suara tetesan air yang pertama kali jatuh di atas genting, suara kucuran air hujan di atas permukaan tanah, merupakan perpaduan musik klasik dari alam.
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
3. Pelangi
Kalau point ini klise, ya. Tapi ini nyata, lho. Selalu ada pelangi setelah hujan badai. Setelah gemuruh dan kilat yang bersahutan, akan datang paduan warna-warna yang membentang di langit. Momen seperti ini tak sering terjadi. Tapi sekali terjadi, kita pasti ketagihan ingin menikmati pelangi yang tampak di langit. Itulah kenapa, orang yang habis putus selalu galau terus ngga bisa move on. Seperti pelangi juga, kan, yang ngga selalu datang setelah hujan reda. #eeaa.
4. Tetesan air hujan
Dan ini adalah bagian yang paling menyenangkan ketika momen hujan turun. Mendekati jendela, lalu menikmati tetesan-tetesan hujan yang ingin menerobos kaca. Ditambah lagi dengan menjulurkan tangan keluar, lalu menengadahkannya, dan menampa tetesan air hujan di telapak tangan. Asyik. Momen tumpahnya air di atas telapak tangan sebenarnya bisa kita lakukan tanpa menunggu hujan. Tinggal siram aja tangan kita dengan air segayung. Basah, deh. Tapi ya gitu, sensasinya lain. Lebih seru mana coba, air hujan yang tumpah di atas telapak tangan kita atau air dari gayung yang mengguyur telapak tangan?
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
Itu tadi adalah hal-hal yang membuat hujan selalu dirindukan. Hujan tidak selalu identik dengan petir atau angin kencang. Kadangkala hujan membawa ketenangan dan selalu dinantikan. Sekarang, untuk membuktikannya sebaiknya artikel ini diakhiri dan kita bergegas menunggu hujan turun bersama-sama.
4 Comments. Leave new
Saya suka kalo hujan turun apalagi ada secangkir kopi yang bisa dinikmati 😀
Xixixi, saya suka melihat ritiknya. Trus merasakan sensasi dingin dan aroma tanahnya.
Saya selalu suka menulis cerita dan menyelipkan kata hujan di dalamnya. Juga pelangi. Pun senja. :))
Cieee ada apa di balik kata tersebut?