Bayangkan jika yang ada di dalam foto itu adalah adik kita, saudara kita. Apa yang akan kita lakukan? Malu itu pasti, tapi ada yang lebih penting. Menjaga mereka agar tidak lebih down, menjaga agar jangan sampai ada di antara mereka yang bunuh diri karena malu. Melindungi dan selalu ada untuk mereka, membantu memberi jalan yang lebih benar.
Mungkin kita anggap hinaan dan cemooh itu biasa saja, namun tidak bagi mereka. Mereka bisa saja down, DO dari kampus, bahkan karena malunya, mereka bunuh diri. Apa tak pernah sadar bahwa itu pun karena kita? Karena lidah kita yang tidak bertulang dan hanya bisa mencela, tanpa mau intropeksi diri?
Terakhir, semoga mereka sadar bahwa apa yang dilakukan adalah salah. Mencoba memperbaiki diri.dan mendekatkan diri kepada-Nya. Stop mengatakan bahwa itu salah kerudungnya karena kerudung tak pernah salah.
31 Comments. Leave new
Semoga kerudung dan Taman Kota itu tidak menjadi preseden buruk; semoga kedua pelaku di kursi Taman Kota itu diberi kekuatan untuk mengendalikan nafsu mereka, karena setiap insan seperti kita terkadang lupa diri…
Aamiin 🙂
Akibat belajar arti cinta dari televisi begitu hasilnya..
Padahal kita diberikan kisah nabi Yusuf AS yang bisa dijadikan panutan, ketika banyak yang terpikat padanya dan ia tahu bagaimana caranya menundukkan hawa nafsu itu sendiri.
Semoga kita istiqomah. Untuk remaja itu dibimbing aja jgn dibully kasian mereka korban zaman
Aamiin 🙂
Salah siapa? hehehehe
Salahnya ….
bener mba, aku sependapat sama mba bukan kerudungnya tapi orangnya yang salah.
🙂
duh duh,,, miris banget,,
Semoga tidak terjadi pada yang lain
iya mbak, setuju. Kadang yang komentar tu lhoo.. nylekit. aku bayangin jadi yang dikomentarin
Iya 🙂
Smoga kita dijauhi dr sikap dan sifat negatif spt itu ya mb, aamiin
Aamiin
Saya sebagai cewek yg pake hijab ngerasa malu ngeliatnya .. Kok ada orang yang kuasa ya di tempat umum kayak gt.. Hijab bukan menjadi ciri bahwa kita bener2 beriman. Tapi sikap yg melandasi apa kita pantas mengenakan hijab atau ngga… Salam kenal mba 🙂
🙂 Salam kenal juga
Sudah terlalu sering kerudung disalahkan.
Padahal mau berakhlak baik atau buruk selama mengaku islam harus berjilban siap atau tidak siap.
#sedih
Mb, aq sdh follow blognya. Folbek ya trims 🙂
🙂 Mbak Diah mah udah aku follback dulu banget. Mbaknya yang gak follback. 🙁
Yang salah itu ahlaknya, doakan saja supaya enggak begitu-begitu lagi…kasihan dirinya sendiri, kasihan orangtuanya. Yang lain enggak usah menjudge. Cape dehhh yang menjudge, kayak paling suci aja. Hihi
🙂
Kita enggak bisa menilai seseorang karena kerudung. Bener kata Mbak Nisa, kerudung itu kewajiban, tapi akhlak?
🙂
itu SS yang mak tayangkan di blog ini diburamkan saja mak, biar jd ga tahu org banyak heheh
iya, di satu sisi saya sedih dan ngenes jg sih dengan foto itu. memang sudah konsekuensinya ya, ketika kita mengenakan sesuatu ya…sesuatu itu perlu pertanggungjawabab, apapun itu, seperti memakai kerudung, ya pertanggungjawabannya harus sesuai dg tingkah laku. mau ga mau ya, mak. itu sudah hukum alam. tapiiii…aku juga miris banget sama org yang kemudian memunculkan kondisi org berkerudung itu hingga semua khalayak tahu. itu org iseng banget ya, seperti memberitahu aib saudaranya sendiri huhuhuhu. dan mau ga mau lagi….soal agama terkait, krn kerudung itu adalah bagian dari agama, agrgrrgrrkrgkr..pelik
Itu udah saya pilih yang paling buram, soalnya ada yang super jelas per adegan dan wajah tokohnya.
Semoga kita bisa ambil hikmahnya. 🙂 Aamiin
Kalau saya dikembalikan lagi ke mereka, tidak baik buru-buru menjudge, siapa tahu mereka pasangan auami -istri. Hal itu jadi tidak pantas karena ada di ranah umum bukan tempat yang "pribadi" 🙂
🙂 Iya
Setuju mbak Anisa. Banyak orang menunda berhijab krn alasan belum siap dan akan memperbaiki akhlak dulu pdhal tidak ada hubungannya, krn hijab itu kewajiban.. 🙂
Iya 🙂
lah kok gitu sich? lah kok…mode indra bekti nyanyi yuuuk,
Hehehe
Kdg aku jg nyirnyir nyalahin kerudung kalau ada org berkerudung tp kelakuan krg bener
smoga kita gak sampe ikut2 tan jelekin mreka. Klo kita jelekin, apa bedanya kita??