Anisa AE – Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, rupanya tidak hanya memiliki keindahan pantai semata, tetapi di kawasan pegunungannya pun terdapat keindahan alam yang tidak kalah bagusnya. Setelah beberapa goa di kawasan pegunungan Pangandaran dibuka sebagai destinasi objek wisata baru menyusul keindahan bebatuannya, membuat banyak pihak penasaran ingin menelisiknya lebih jauh.
Setelah dilakukan beberapa kali penelitian oleh ahli arkeolog, ternyata goa di Pangandaran tak hanya sekedar indah, tetapi juga banyak temuan arkeologi yang layak untuk diteliti.
Bahkan, temuan fosil manusia purba di kawasan Objek Wisata Goa Sutrareregan, tepatnya di Desa Selasari, Kecamatan Parigi, Kabupaten Pangandaran, menggemparkan dunia cagar budaya di Indonesia. Pasalnya, goa yang menunjukkan jejak manusia purba di Pangandaran ini, kini cukup langka ditemukan.
Baca juga : 9 FILM YANG AKAN TAYANG BULAN FEBRUARI
Penemuan terakhir mengenai fosil serupa ditemukan di Goa Pawon, Bandung Barat. Hasil penelitian yang dilakukan Tim peneliti dari Balai Pelestarian Cagar Budaya Banten, di Goa Sutrareregan, Goa Panggung, dan Goa Peteng, tahun 2017 lalu, ditemukan beberapa benda yang diduga memiliki periodisasi sekitar 10.000 tahun sebelum masehi (zaman mesolitikum).
Beberapa benda yang menunjukkan eksistensi manusia purba di area tersebut, diantaranya gerabah purba, gigi gajah purba, dan tulang vertebrata. Selain itu, ditemukan pula parkakas berburu manusia purba yang terbuat dari batu rijang. “Penemuan tersebut setelah dilakukan kajian permukaan tanah di sekitar goa,” kata Ketua Tim Peneliti dari Balai Konservasi Cagar Budaya Banten, Soni Prasetya Wibawa, seperti dikutip situs harapanrakyat.com.
Sementara itu, Goa Sutrareregan terdapat di dasar lembah dari sebuah bukit yang terdapat di Desa Selasari, Kecamatan Parigi. Letak lokasi berada di samping kanan ke arah Kecamatan Langkaplancar dari Desa Selasari. Goa tersebut memiliki ketinggian sekitar 20 meter, panjang 100 meter dan lebar 9 meter. Di dalam goa terdapat relief alam yang terbentuk dari stalagtit dan stalamit.
Jejak manusia purba di Pangandaran semakin jelas ketika pada bagian depan goa terdapat sungai kecil yang mengalir dari selatan ke utara. Diduga, sungai tersebut merupakan tempat mengambil air manusia purba yang menetap di sekitar goa. Sedangkan pada bagian ujung goa merupakan semak-semak yang ditumbuhi beberapa tanaman rimba.
Selain itu, pada ujung goa terdapat jalan yang mengarah ke goa lainnya, yaitu Goa Panggung. Sedangkan Goa Panggung lokasinya setelah pintu keluar dari Goa Sutrareregan. Kira-kira berjarak 20 meter dari pintu keluar Goa Sutrareregan, terdapat mulut Goa Panggung. Goa Panggung, memiliki ketinggian sekitar 15 meter, panjang 100 meter dan lebar 12 meter. Karakteristik khas dari Goa Panggung terdapat hamparan batu yang menyerupai “panggung pertunjukkan” terbentuk dari stalagtit dan stalamit.
Ciri lain dari Goa Panggung, dinding bebatuan pada goa Panggung sangat keras. Kekerasannya menyerupai batu rijang yang biasa digunakan untuk membuat perkakas manusia purba. Goa Peteng lokasinya setelah pintu keluar dari Goa Panggung. Kira-kira berjarak 50 meter dari pintu keluar Panggung, terdapat mulut Goa Peteng. Goa Peteng, memiliki ketinggian sekitar 15 meter, panjang 100 meter dan lebar 12 meter. Karakteristik khas dari Goa Panggung terdapat aliran sungai yang masuk ke dalam goa. Ciri lain dari Goa Peteng, terdapat semacam tempat tinggal (kamar) untuk beristirahat manusia purba.
Adanya temuan jejak manusia purba di Pangandaran tentunya sangat mengejutkan. Pasalnya, di lokasi goa yang sebelumnya jarang di jamaah manusia ini, ternyata ditemukan jejak kehidupan manusia purba. Terlebih, ketika ditemukan serpihan gerabah atau alat pertanian di Goa Panggung. Temuan itu menunjukan bahwa manusia purba yang mendiami gua tersebut sudah mengenal pertanian.
Sementara terkait asal muasal gigi gajah purba yang ditemukan di Goa Petang, masih dalam penelitian. Karena meski ditemukan gigi gajah purba, tidak serta merta bahwa di lokasi itu dulunya terdapat populasi gajah. Bisa saja gigi gajah purba itu merupakan benda koleksi manusia purba. Konon, gigi gajah kerap dijadikan azimat atau benda pusaka oleh manusia zaman dulu.
Baca juga : 6 REKOMENDASI HANDPHONE DENGAN HARGA 2 JUTAAN
Soni mengatakan, setelah melakukan penelitian, pihaknya menyimpulkan bahwa sejumlah fosil yang ditemukan di Gua Panggung dan Goa Petang diduga peninggalan manusia purba pada di zaman mesolitikum. Dugaan itu didasari dari ciri-ciri manusia purba pada mesolotikum, dimana mereka memilih hidup di kawasan pantai dan goa-goa.
Manusia zaman ini pun sudah mengenal pertanian dengan cara sederhana serta berburu. Makanya, di gua ini ditemukan parkakas berburu manusia purba yang terbuat dari batu rijang. Soni mengungkapkan, selain keindahan alam serta uniknya bebatuan stalagtit dan stalagmit di kawasan Goa Sutrareragen yang berpotensi besar sebagai destinasi wisata unggulan, juga lokasi itu harus ditetapkan sebagai kawasan cagar budaya untuk kepentingan penelitian. Artinya, kawasan goa ini merupakan aset wisata yang sangat luar biasa. Selain untuk wisata rekreasi, juga bisa untuk penelitian sejarah kepurbakalaan.
Setelah ditemukannya benda-benda kuno yang terbuat dari batu berjenis gerabah dan perkakas di beberapa goa yang ada di wilayah Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, diyakini oleh sejumlah peneliti arkeolog bahwa di tempat itu dulunya pernah dihuni oleh manusia purba atau manusia pada jaman pra sejarah.***
Keterangan Foto:
Goa Sutrareregan, yang berada di Desa Selasari, Kecamatan Parigi, Kabupaten Pangandaran.
Foto: Istimewa
Jangan lupa tinggalkan komentar, follow blog, dan G+, ya? Kalo info ini bermanfaat buat kamu. Nanti akan langsung saya follback buat yang komentar langsung. Bisa juga follow twitter @anis_sa_ae dan FP Anisa AE biar dapat update info tiap hari ^^v
18 Comments. Leave new
Pangandaran memang terkenal banget tuh tempat penemuan seperti itu, sampe sampe nama tempat itu pernah masuk ke dalam pelajaran sejarah saya pada waktu SMA, dan banyak sekali meneliti tempat disini.. mantepp
Bener banget mas 🙂
ADA TEMUAN FOSIL MANUSIA PURBA DI GOA PANGANDARAN ? habis melakukan penelitian langsung disana ya ? kenapa nggak ngajak saya, nggak takut sendirian …?
Enggak tuh hehe 😀
inget anak bini mang…..angger kalau ada wanita pake kerudung merah suka modusin ajah…iih, kamu mah
Haha 😀
Dari semua investigasi yang dilakukan oleh para ilmuan arkeologi, situs-situs bersejarah seperti GOA, CANDI, sering menyisakan jejak tapak tilas orang-orang terdahulu, seperti temuan fosil manusia purba DI GOA PANGANDARAN….katanya …
Kata siapa coba?
Kata siapa hayo 😀
Kata Dik Anisa…iya kan ?
Haha iya 😀
Wah berkunjung ke Goa Pangandaran ini pasti penuh sensasi ya Mbak, seperti napak tilas kehidupan manusia purba ratusan tahun lalu. Penting buat pendidikan sejarah bagi anak sekolah nih :).
Betul banget mas, ada banyak pelajaran yang dapat kita ambil hehe 😀
Waah kereeen .. di Pangandaran ternyata pernah ada kehidupan manusia purba.
Lokasi ini harus segera dievakuasi dulu untuk penelitian dan pencarian fosil-fosil manusua juga hewan purba di sekitaran sana.
Takutnya disalahgunakan untuk perdagangan fosil purbakala oleh oknum tertentu.
Aku jadi teringat pernah ke Sragen tempat area penemuan perkampungan manusia purba dan museum Sangiran.
Jauh-jauh udah kesana pas hari Senin, malah tutup museumnya hahaha … , akhirnya pulang sia-sia.
Tapi ngga apa-apa, aku udah lihat lokasi2 tempat penemuan fosil2nya dan disana dipancangi papan tulisan untuk siapapun yang suatu ketika menemukan fosil purba wajib menyerahkan ke negara.
Bener banget mas 😀
Yah jadi kecewa deh. Kapan-kapan ke sana lagi mas hehe
Iya, kak 🙂
O, iyaa .. aku jadi teringat lokasi gua Pangandaran ini loh …, itu tuh lokasinya pernah kugunain berfoto bareng2 sodaraku saat aku masih kecil dulu.
Fotonya kusertain di foto Perkenalanku di blog 🙂
Ngga nyangka, ternyata lokasi didalamnya ada fosil-fosil manusia purba …
Hehe iya mas 😀
wah kalau di dalam Goa di Pangandaran di temukan fosil manusia purba, jangan-jangan dua orang blogger rekan kita Mang @Adhy (Kompi Ajaib) dan Mang A. Zaenal (Root69) bisa jadi keturunan dekat dari manusia purba yang di temuinudah jadi fosil itu nggak yah?
Nggah tahu juga nih