Motinggo Boesje , lahir di Lampung pada 21 November 1937, adalah seorang sastrawan, sutradara, dan pelukis Indonesia yang dikenal dengan karya-karya sastra dan filmnya. Lahir dengan nama asli Bustami Djalid, ia mengadopsi nama pena dari bahasa Minangkabau, “mantiko,” yang berarti bengal atau eksentrik. Boesje mulai menulis pada usia muda dan karya terkenalnya, “Malam Jahanam,” memenangkan hadiah sayembara penulisan drama pada tahun 1958.
Karyanya banyak mengangkat tema sosial dan kemanusiaan, yang mencerminkan kepekaannya terhadap kondisi masyarakat Indonesia. Selain menulis, Boesje juga aktif dalam dunia perfilman sejak tahun 1960-an, dengan cerita-ceritanya sering diadaptasi menjadi film. Beberapa film terkenalnya termasuk “Di Balik Pintu Dosa” (1970) dan “Tiada Maaf Bagimu” (1971).
Baca Juga : Ambidex di Dunia Literasi
Namun, Motinggo Boesje juga dikenal karena menulis cerita-cerita yang dianggap kontroversial dan vulg4r pada tahun 1970-an, yang memicu banyak perdebatan.
Selain itu, Motinggo Boesje juga aktif dalam dunia perfilman sebagai penulis skenario dan sutradara. Meskipun karya-karyanya sering diperdebatkan, ia tetap menjadi salah satu penulis produktif di Indonesia. Kritik dari anaknya mengenai karya-karyanya yang kontroversial membuatnya kembali ke jalur penulisan yang lebih konvensional.
Busye dikenal sebagai sosok yang berani mengeksplorasi tema-tema tabu dalam masyarakat, dan melalui karyanya, ia berhasil memancing diskusi dan refleksi tentang moralitas, seksualitas, dan kebebasan berekspresi. Meski karyanya mengundang kontroversi, pengaruhnya dalam dunia sastra Indonesia tetap signifikan, dan ia diingat sebagai salah satu penulis yang tidak takut menantang batas-batas norma sosial.
Motinggo Boesje meninggal dunia pada 18 Juni 1999. Sepanjang hidupnya, ia telah menulis lebih dari 200 karya yang banyak diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa asing dan tersimpan di Perpustakaan Kongres di Washington, D.C. Namanya juga terpahat di taman kota Seoul, Korea Selatan, di antara 1.000 sastrawan dunia, menjadikannya salah satu figur penting dalam sejarah sastra Indonesia.
===
Sungguh penulis yang sangat luar biasa. Saya sudah membaca karya beliau sejak SD, meminjam di toko buku pinggir jalan yang saat ini sudah tutup.
Bagaimana dengan Anda, apa sudah ada yang pernah membaca buku beliau?
Anisa AE
Owner AE Publishing