Emang Cinta Selalu Benar, Ya?

Kenapa sih bukunya Mitha melulu yang diresensi? Karena saya ngefans dia. Anak ECA yang sekarang udah menghasilkan banyak novel. Hahaha, siapa tau juga dikasih buku gratis lagi ma dia. (Ngarep pake banget :P)

Buku “Cinta tak kan Salah” karya Mitha Juniar ini saya dapatkan gretongan, alias gratis dari penulis. Plus tanda tangan dan kata-kata indah buat saya. Saya termasuk salah satu orang yang suka koleksi buku ber-TTD penulisnya, kenapa? Karena jika suatu saat penulisnya beken (banget), saya bisa sombong ke temen-temen kalo punya buku spesial. Hehehe.

(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

Ketika membaca buku ini, saya berharap mendapatkan kejutan dan banyak pesan yang disampaikan penulis seperti buku yang pernah saya baca sebelumnya. Namun, yang saya dapatkan murni tentang cinta dan persahabatan yang tidak ada letupannya. (Sorry, ya, Mit? 🙁 )

Berbeda dengan buku sebelumnya, buku ini menyimpan banyak tanda tanya. Misalnya seperti apa yang dilakukan si tokoh di pesantren, kok flash backnya si tokoh jadi kerja dan jatuh cinta pada rekannya. Trus ketika si tokoh mau nikah, apa email yang dikirim sahabatnya? Kenapa harus menggandeng si Rangga, ya? Bukannya ada saudaranya? Kenapa harus orang “luar”? Xixixi.

Namanya juga Romance Story, mungkin mau dimasukkan unsur religi, tapi kok rasanya gak nyampe. Unsur cinta-cintaan juga gak klop, gak ada pacarannya. Hahaha. (Pembaca banyak maunya)

(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

Di buku ini, saya merasa tidak dimanjakan. Gak ada gregetnya, malah tanda tanya mulu. Mau tanya ke Mitha : Mit, apa saat membuat novel ini suasana hatimu kacau? (Ngritik terus nih :p) Ok, saya berani ngritik karena si penulis udah kaya’ adik sendiri. Malah kalo ditinggikan mulu, pas ada orang yang jatuhin, jatuhnya sakit. 😀

Oke, saya harus membaca bukunya Mitha selanjutnya. Bukan karena ingin mengkritik lagi, tapi ingin melihat kejutan-kejutan yang dia berikan kepada saya. 🙂

Eh, jangan salah. Saya tetep jadi fans-nya si Mitha. Hahaha.